Workshop “Intervensi Psikologi dalam Situasi Darurat Bencana”

 

Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta mengadakan Workshop Kebencanaan dengan tema “ Intervensi Psikologi dalam Situasi Darurat Bencana”  dengan pemateri Adelia Simatupang, M.Si, Psikolog dan di moderatori oleh Lusi Nuryanti, S.Psi., M.Si., PhD pada tanggal 16 November 2019 di ruang Audio Visual Fakultas Psikologi. Dalam workshop tersebut Adelia memaparkan mengenai apa yang dimaksud dengan bencana lalu akibat atau dampak apa saja yang ditimbulkan setelah terjadi bencana, beliau juga menjelakan fase yang terjadi saat terjadi bencana mulai dari Fase “Penyelamatan”/ Rescue, Fase “Inventarisasi”/ The “Inventory” Phase serta Fase “Rekontruksi”/ The “Reconstruction” Phase.

Ketika terjadi bencana seorang penyintas akan mengalami sindrom bencana yang terdiri dari 3 tahap yaitu stage of shock (tahap shock/terguncang), suggestible stage dan recovery stage. Pada situasi darurat bencana intervensi yang diberikan adalah intervensi psikososial, dalam pengaplikasiannya intervensi psikososial dalam bencana memiliki 6 prinsip yangg terdiri dari Keamanan dan keselamatan serta stabilitas emosi yang menjadi dasar utama, anggap responses emosional disaat bencana sesuatu yang normal, Intervensi harus dicocokkan dengan setiap fase bencana, mengintegrasikan bantuan psikososial dengan program rehabilitas secara keseluruhan, intervensi harus memperhitungkan budaya masyarakat dan intervensi langsung dengan memiliki logika yang mendasar. Selain hal tersebut intervensi juga harus dilakukan dalam setiap fase yang berbeda dari bencana tujuannya agar kondisi para penyintas tidak menjadi lebih buruk. Dalam workshop tersebut peserta juga diajak melakukan diskusi dengan membentuk kelompok diskusi kecil dan diberikan contoh kasus kemudian peserta diminta untuk menganalisis serta hasilnya dipresentasikan didepan kelompok lain sehingga selain mendapat materi para peserta juga mampu belajar mengaplikasikannya. Diakhir sesi workshop Adelia berpesan “ ketika kita memberikan intervensi, intervensi yang diberikan haruslah objektif yang muncul dari hasil asesmen bukan hasil pemikiran semata”. (awr)

Scroll to Top