Mengenal Sosok Susatyo Yuwono, Dekan Fakultas Psikologi Selama 3 Periode

Susatyo Yuwono, S. Psi., M. Si merupakan salah satu dosen sekaligus Dekan selama tiga periode di Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Beliau memulai pendidikan pada SD Negeri 1 Jaten pada tahun 1979 dan lulus pada tahun 1985. Kemudian, melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 4 Surakarta pada tahun 1985, setelah lulus pada tahun tahun 1988 melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1 Surakarta sampai dengan tahun 1991.

 

Beliau menempuh pendidikan Sarjana Psikologi (S-1) selama 5 tahun, kemudian jenjang profesi ditempuh selama 1,5 tahun, dan studi (S-2) ditempuh selama 2 tahun. Seluruh jenjang pendidikan tersebut ditempuh di kampus Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta. Beliau mengatakan “ada alasan dibalik memilih pendidikan tinggi di Universitas Gajah Mada yaitu Universitas Gajah Mada cukup bagus dan relatif terjangkau akses dari solo ke Universitas Gajah Mada sehingga memudahkan untuk berkuliah.” Beliau mengawali karirnya dengan menjadi staff personalia di LPP Yogyakarta pada tahun 1997 hingga 1998. Kemudian, beliau menjadi seorang dosen di UM Purwokerto pada tahun 1998 hingga 1999 dan dilanjutkan di UM Surakarta hingga sekarang. Salah satu alasan dibalik perpindahannya dari UM Purwokerto ke UM Surakarta karena adanya tuntutan dari orang tua yang menghendaki di Solo agar tidak terlalu jauh.

Saat ini beliau mengajar beberapa mata kuliah seperti Psikologi Eksperimen, Kode Etik Psikologi, Aplikasi Psikologi Industi dan Organisasi, Sejarah Psikologi, dan Analisis Jabatan. Beliau menyebutkan, “Dari 5 mata kuliah tersebut yang paling menantang ialah mata kuliah praktikum. Praktikum itu membutuhkan bimbingan yang lebih intensif kepada mahasiswa. Tidak hanya secara teori tapi juga harus membimbing saat praktikum berlangsung. Saya dibantu oleh asisten untuk mengajarkan terkait psikologi eksperimen dan proses penelitiannya. Selain itu, hal yang menantang lainnya yaitu mengajar pada saat semester 1 dengan mata kuliah kode etik dan sejarah psikologi. Hal itu menantang karena membuat kita menjadi perlu memahami mereka yang baru masuk sebagai mahasiswa dan apa yang mereka perlukan harus kita sediakan, antisipasi dan fasilitasi kebutuhannya” ujar dosen yang biasa disapa Pak Yoyok ini.

Beliau pertama kali menjabat struktural sebagai dekan pada tahun 2006 ketika berusia 33 tahun. Beliau mengatakan “Hal yang paling berkesan pada saat itu adalah dukungan besar dari teman-teman supaya saya bersedia menjadi dekan untuk memimpin fakultas. Itu adalah modal yang luar biasa bagi saya dan memantapkan niat, serta keyakinan bahwa saya bisa berada di depan. Dan dukungan muncul juga dari universitas yaitu pak rektor, pak bambang setyaji juga memberikan dukungan yang sangat besar. Ketika menjadi dekan, memang karena keragaman yang ada di fakultas baik itu dosen maupun tendik maka diperlukan cara-cara mengelola supaya mereka optimal. Jadi aktifitas yang paling banyak saya lakukan adalah ngemong atau memperlakukan mereka dengan tepat. Jadi yang sepuh diperlakukan secara hormat dan pembagian tugas dengan musyawarah artinya semua dengan kesepakatan bersama. Tahun 2006-2010 menjadi periode pertama bagi saya dan dukungan dari teman serta berbagai macam interaksi dengan semua dosen, tendik, dan mahasiswa juga. Alhamdulillah dapat berjalan dengan baik”.

Beliau menyebutkan terdapat beberapa orang yang turut andil dalam kesuksesannya, “Di lingkungan pimpinan fakultas saya mendapatkan dukungan yang sangat baik dari wakil dekan dan para pimpinan lain. Begitu juga dari prodi dan tata usaha. Kalau dari luar fakultas yang paling berperan adalah keluarga artinya istri, anak, dan orang tua yang selalu memberikan support, doa, serta perhatian. Bagi saya khususnya ya anak-anak itu karena mereka dapat memahami kesibukan saya.”

 

Beberapa pengalaman publikasi beliau diantaranya pada tahun 2005 melakukan penelitian dengan judul Efektivitas Organisasi yang di publikasikan pada Biennial International Conference on I/O Psychology (ICIOP) Yogyakarta. Sejak 2006 beliau sangat aktif dalam kegiatan menulis, karya pertamanya yaitu Perilaku Seksual di tinjau dari Kualitas Komunikasi Orangtua-Anak yang di unggah pada jurnal Indigeneous.

Beliau mengatakan bahwa “Menulis dan meneliti itu menjadi salah satu tugas utama dosen, yang mau tidak mau harus dilakukan. Ketika kita melihat fenomena yang ada di masyarakat dan dirasa perlu untuk dituangkan dalam bentuk tulisan agar bisa dinikmati oleh orang banyak sehingga harus di publikasikan di media masa misalnya. Itu semua harus dilakukan dan sebagai tanggungjawab kita sebagai akademisi. Kemudian, penelitian yang paling berkesan saat ada beberapa mahasiswa yang ingin meneliti bersama-sama dalam satu payung penelitiannya. Itu beberapa kali saya lakukan misalnya dalam penelitian tentang safety riding, video kewirausahaan dan sebagian besar lainnya eksperimen. Jadi mereka yang ingin meneliti secara eksperimen itu memang yang paling menantang adalah ketika harus dilakukan dalam sebuah payung sehingga satu perlakuan itu dapat digunakan untuk beberapa variable tergantung. Dari segi waktu menjadi lebih efisien dan efektif sehingga mahasiswa tidak perlu bekerja sendiri tetapi ada tim yang bisa membantu. Saya kira ini dapat dikembangkan menjadi modal karena penelitian eksperimen itu untuk skripsi masih terlalu jarang. Namun sekitar tahun 2008, 2010, 2012 cukup banyak penelitian eksperimen yang saya bimbing dari mahasiswa dalam tema-tema payung.”

Adapun pesan dan kesan dari beliau untuk seluruh mahasiswa “Pesan untuk mahasiswa sekarang yaitu lebih aware dengan lingkungan yang artinya termasuk aware terhadap tugasnya sebagai mahasiswa, aware terhadap kewajibannya sebagai anak, dan aware job desk sebagai tulang punggung keluarga kedepan sebagai tulang punggung bangsa ini kedepannya.” Lebih lanjut beliau menyebutkan, “Jadi mahasiswa itu harus punya visi kedepan yang bagus sehingga ketika menjadi mahasiswa ketika kuliah itu harus memanfaatkan betul kesempatan yang ada untuk berproses supaya bisa menjadi lebih matang secara kognitif, emosi, dan memiliki banyak keterampilan serta kompetensi.” (adb)

Scroll to Top