Center for Islamic and Indigenous Psychology (CIIP) gelar kajian ilmiah yang ke dua dengan tema “Pengujian Validitas Skala Kualitas Kehidupan Spiritual : Perspektif Multi-Religi”. Acara tersebut di selenggarakan pada hari Jum’at, 10 Juni 2022 melalui Zoom Meeting. Acara dimulai pada pukul 09.00 WIB sampai 11.00 WIB dan diikuti kurang lebih 26 peserta yang diantaranya dosen dan mahasiswa. Acara di pimpin oleh Afriza Animawan Arifin selaku moderator dan Dr. Nisa Rachmah Nur Anganthi, M.Si., Psikolog selaku pembicara.
Dalam pemaparannya yang disampaikan terdapat fenomena yang menunjukan bahwa hasil penelitiannya pada tahun 2010 mengenai kualitas hidup pekerja industri batik yang ada di Jawa Tengah menunjukan bahwa kualitas hidup dipersepsi secara berbeda oleh stakeholder. Hal itu disebabkan karena pemilik perusahaan yang mempersepsi kualitas hidup pekerjanya, berbeda dengan pemerintah dan pekerja. Beliau juga menyinggung sedikit mengenai dimensi, faktor, dan indikator kualitas hidup. Dengan begitu, muncul permasaahan yang meliputi pengukuran kualitas kehidupan spiritual seseorang secara kontekstual berbasis multi-religi. Pada pengujian validitas metode yang digunakan yaitu analisis konseptual atau kontruk (teoritis) menggunakan analisis faktor. Tujuan dari menggunakan metode analisis faktor yaitu meringkas data dan menyederhanakan data. Hasil dari analisis faktor yaitu skala kualitas kehidupan spiritual multi-religi. Adapun sedikit tantagan yang dihadapi yaitu kolaborasi riset dosen-mahasiwa yang disebakan karena tema penelitian spiritual dirasa kurang populer dan menarik.
Ada hal yang menarik yang di sampaikan oleh beliau mengenai kepribadian manusia. Terdapat kuadran keterhubungan antara spiritualitas dengan perilaku yang di peroleh dari hasil penelitiannya mengenai kepribadian seseorang yaitu ada seseorang yang memiliki keagaman tinggi dan spiritualitas tinggi, keagamaan rendah dan spiritualitas tinggi, keagaman tinggi dan spiritualitas rendah, dan keagamaan dengan spiritualitas yang sama rendahnya.
Kajian ilmiah ini berjalan dengan sangat baik tanpa ada kendala yang berarti. Adapun pesan untuk mahasiswa yang mana penelitian dengan 2-3 variabel sudah tertinggal, maka S1 perlu meningkatkan kualitas penelitian atau publikasi dengan metode yang berbeda atau baru.